Senin, 16 Juli 2012


PEMBELAJARAN SENI RUPA DAN KETRAMPILAN SD

Dosen Pembimbing : Drs. Edy Siswanto, M. Pd.



OLEH :
ANI ANDHINI
NPM  10.141.192
PGSD 4E

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
2012
 
BUNGA KRISAN




 
MAKRAME




 
ABSTRAK

 



 GAMBAR IKAN





 
DEKORASI





GAMBAR ABSTRAK




-------------------------------------------------------------------

Origami (Seni Melipat Kertas)

Di Jepang, seni melipat kertas ini dinamakan Origami. Kertas yang digunakan ialah kertas tipis (70 – 100 gram) berukuran bujur sangkar (segi-4 beraturan sama sisi). Dengan melipat kertas kita dapat membuat aneka bentuk hiasan dan mainan yang tiga dimensional, serta mendekati rupa makhluk hidup atau benda sehari-hari yang akrab dengan lingkungan kita. Oleh karena yang disajikan pada lembaran ini hanya beberapa contoh lipatan, maka untuk memperkayanya, kembangkan imajinasi dan fantasi Anda dengan mencoba menciptakan beberapa bentuk lain dengan teknik melipat. Ikuti urutan (berdasarkan nomor) tentang prosedur kerjanya.







Menggambar Bentuk
Menggambar bentuk adalah kegiatan menggambar dengan meniru kemiripan bentuk benda model yang disimpan di depan penggambar. Bagi anak SD kemiripan tidak selalu harus seperti memotret, tetapi yang penting adalah bagaimana anak-anak bisa mengekspresikan ide/gagasan tentang bentuk benda yang diamatinya itu. Bahan dan alat yang diperlukan: kertas gambar, benda/model yang akan digambar, pinsil hitam/pinsil warna/ballpoint/spidol. Prosedur pengerjaan:
1.  Tempatkan benda/model yang akan digambar di tengah anak-anak yang akan menggambar.
2.    Anak-anak menggambar benda dengan mencontoh langsung benda yang dijadikan modelnya sesuai posisi mereka.
3.    Penyelesaian akhir gambar bisa hanya hitam putih, hanya dengan pinsil saja, dengan ballpoint, atau mungkin dengan pinsil warna.



Menggambar dengan Tiupan
Bahan yang diperlukan sama seperti inkblot, tambahannya adalah sebuah sedotan minuman. Proses pengerjaannya:
a.         Teteskan cairan pewarna pada kertas yang sudah diletakkan di atas kertas koran.
b.       Tiuplah tetesan warna itu dengan menggunakan sedotan. Sambil meniup, sedotan itu digoyang-goyangkan sehingga tetesan warna akan menyebar ke berbagai arah. Usahakan tidak ada ujung tetesan yang masih menggenang. Tiup sampai habis.
c.         Dengan meneteskan beberapa warna berbeda dapat menghasilkan gambar yang beraneka warna.
Inkblot
Bahan yang diperlukan pada kegiatan ini hampir sama dengan kegiatan tarikan benang. Malahan benangnya sendiri pada inkblot tidak diperlukan. Prosedur pengerjaannya:

  1.  Teteskan warna yang sudah disiapkan terlebih dahulu di atas kertas yang sudah dialasi koran bekas.
  2. Lipat kertas tersebut pada tengah-tengah sisi panjangnya.
  3. Kertas yang sudah dilipat digosok dengan pinggir telapak tangan serata mungkin terutama pada bagian yang ditetesi pewarna.
  4. Buka lipatan kertasnya! Gambar apa yang terjadi?
  5. Untuk menghasilkan gambar yang berwarna lebih dari satu, ulangi beberapa kali kegiatan seperti di atas, tentu saja warna yang diteteskan kemudian harus berbeda dengan warna sebelumnya. Dengan meneteskan -sekaligus- beberapa warna pada permukaan kertas, dan kemudian melipat serta menggosoknya akan dihasilkan pula gambar yang multi warna.


Merangkai

Merangkai ialah menyusun atau menyambungkan bagian benda yang satu ke benda yang lain hingga membentuk suatu komposisi yang utuh berkesatuan. Susunan atau rangkaian tersebut menciptakan struktur bentuk, baik bentuk abstrak ataupun naturalistis. Benda yang disusun bisa berupa buah-buahan, sayur-sayuran, bunga-bungaan, benda-benda bekas (limbah: kertas, dus, kaleng, botol plastik, kotak korek api, dsb). Teknik merangkai bermacam-macam, ada yang dihekter, dilem, dipatri, diikat, tergantung dari kebutuhan dan kemungkinan kekuatan dari konstruksi susunan tersebut. Kegiatan in bisa berupa kegiatan: merangkai bunga, merangkai janur, merangkai manik-manik, membuat jembatan dari dus bekas, membuat maket rumah-rumahan dari kotak korek api, dan sebagainya. merangkai (tripleks) merangkai dari bahan alam (daun/bunga kering), merangkai dari potongan kertas. merangkai dari bahan bekas.


Menganyam


Keterampilan anyam merupakan kerajinan yang sudah lama berkembang dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan kerajian ini pada awalnya memiliki bentuk sederhana sebagai karya seni untuk memenuhi kebutuhan praktis sehari-hari, perkembangan berikutnya kemudian menjadi benda-benda sebagai hiasan. Jenis kegiatan anyam ini beraneka ragam baik dari segi bahan, maupun jenis motif anyaman yang digunakan bentuk benda yang dihasilkan. Bahan-bahan yang sering digunakan orang untuk kerajinan anyam berasal dari bahan baku alam seperti: bambu, rotan, mendong, pandan…..maupun bahan buatan (sintetis) seperti kertas, pita plastik dan sebagainya. Dari segi jenis motif yang digunakan dikenal nama-nama motif anyam mata itik, mata kebo, hujan gerimis, daun asam, katuncar mawur, dsb. Hasil kegiatan anyam dapat berbentuk anyaman datar maupun anyaman bentuk benda. Kegiatan kerajinan anyam di sekolah dasar dapat dilakukan pada jenjang kelas atas (kelas IV – VI). Pada umumnya kegiatan anyam pada jenjang pendidikan sekolah dasar ini banyak berupa anyam datar, mengngat kemampuan siswa masih terbatas. Selain tiu bahan yang dapat digunakan juga disesuaikan dengan bahan-bahan yang tersedia abaik bahan baku yang berasal dari alam maupun bahan baku buatan yang sudah dijual di masyarakat. Untuk memudahkan kita mengajarkan menganyam, maka terlebih dahulu kita harus memberikan pengertian dan penjelasan secara teori maupun secara praktek kepada siswa yang berkaitan dengan keterampilan ini. Agar tidak bersifat verbalisme, kita dapat mengenalkan motif-motif yang dapat dikerjakan yang disesuaikan dengan kemampuan anak.